Arsip Tag: vitamin A

vitamin A

A (retinol, retinod acid, retinaldehyde)
fungsi: retinol-> morfogenesis, proliferasi dan diferensiasi sel; retinaldehid-> fungsi penglihatan. Selain itu vit.A juga berperan dalam imunitas baik innate maupun acquired.
sumber: hati, telur, ikan. Sayuran hijau tua, sayuran dan buah2an yang berwarna kuning misal tomat, wortel. Sayuran dan buah-> beta carotene yang memiliki aktivitas pro vitamin A, disimpan dalam lemak dan hepar. 12 ϻg beta caroten = 1ϻg retinol = 1 RAE (retinol activity equivalent) = 24 ϻg provitamin A lainnya.
anjuran: laki2 600 REA, perempuan 500 REA.
metabolisme: 90% disimpan dalam hepar, disekresikan dalam bentuk retinol yang diikat dengan retinol binding protein + transthyretin (ikatan ini mencegah efek toksik retinol, mencegah filtrasi glomerulus, berhubungan dengan reseptor permukaan sel). Di sel retinol diikat dengan seluler retinol binding protein dan berfungsi sebagai koenzim. Retinol juga memfasilitasi asam retinoid untuk masuk ke nukleus dan berikatan dengan reseptor retinoid yaitu RAR dan RXR yang mengatur transkripsi-> Mengatur pembelahan dan diferensiasi. Di mata retinol diubah menjadi retinaldehid.
kekurangan: Xerophthalmia-> hemeralophia, konjungtiva kering, bitot spot (keratin); xerosis konjungtiva, keratomalacia-> kebutaan. Kekurangan vit A juga meningkatkan mortalitas anak yang mengalami diare, measles, malaria, infeksi saluran pernapasan.
kelebihan: kadar toksik pada pemberian 100 mg pada anak dan 150 mg pada dewasa atau anak2 mengkonsumsi vit A 6mg/d dan dewasa 15 mg/d. Pseudotumor serebri, peningkatan TIK, fontanel bulging, nausea, vomitus, nyeri kepala, dermatitis eksofoliative, kulit kering, pada toksisitas kronis-> fibrosis hepar dan demineralisasi tulang. Vit A bersifat teratogenik, untuk ibu hamil konsumsi perhari tidak boleh lebih dari 3 mg.

kelebihan beta karoten akan menyebabkan karotenemia (kuning di telapak tangan dan kaki tapi tidak di sclera) akibat kegagalan karoten diubah menjadi vitamin A, dalam 30-60 hari karoten akan direduksi dan kuningpun hilang.

lab: serum retinol, tes adaptasi gelap.
tatalaksana kekurangan: semua xeropthalmia diatasi dengan 60 mg vit A dalam solusio lemak, diberikan 2 hari berturut-turut dan 14 hari setelahnya. Untuk anak 6-11 bulan dosis setengahnya. Untuk ibu dengan rabun senja diberikan 3 mg/d vit A selama 3 bulan.
faktor resiko kekurangan: alkoholisme (menghambat perubahan retinol-> retinaldehid), cholestyramin dan neomicin menghambat absorpsi vit.A, kekurangan zinc menghambat transport vit.A dari hepar; malabsorpsi lemak, infeksi, measles, KEP.